Pusat Studi
Peace Promotion kampus IPMAFA, turut serta dalam rangakain acara pada kegiatan
Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) di SMK Cordova, Margoyoso Pati. Pusat
Studi yang aktif menyerukan wacana perdamaian ini diundang untuk mengisi materi
pendidikan perdamaian di sela-sela rangkaian kegiatan MOPDB (Sabtu 23/7/2016).
Dengan mengambil
tema “Menciptakan sekolah yang damai dan ramah lingkungan” SMK Cordova
meracik kegiatan masa orientasi siswa (MOS) yang berbeda dengan MOS pada
umumnya, yaitu MOPDB yang damai dan menyenangkan. Hal ini dilakukan terkait dengan
wacana yang sedang digalakkan oleh sejumlah lembaga pendidikan di berbagai wilayah
di Indonesia, yaitu menghentikan corak MOS yang lekat dengan kekerasan dan mempermalukan.
Tak kurang dari 300 siswa baru mengikuti acara MOPDB di SMK Cordova ini mulai
dari tanggal 19-23 Juli 2016.
Pusat Studi Peace
Promotion mengemas materi perdamaian dengan unik. Tim Peace Promotion atau yang
biasa disebut agent of peace yang diisi
oleh beberapa mahasiswa IPMAFA menyampaikan materi dengan berbagai
langkah, mulai dari pemanasan yang biasanya mengajak para siswa untuk melakukan
permainan interaktif, model dan praktik yang berisi cerita atau kisah teladan,
sampai poin-poin inti dari tema yang dibahas.
“Meski ini
pengalaman pertama bagi saya, tapi kegiatan sangat menyenangkan sekali. Selain
bisa menyebarkan nilai-nilai perdamaian, disini kita bisa bergembira bersama,
bermain dan bahkan menyanyi. Salam peace!” ungkap Niam mahasiswa IPMAFA semester 5.
Para siswa juga
tidak kalah antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka sangat senang diajak
bermain dan berkenalan dengan cara yang unik. “Kesan yang paling saya suka
yaitu saat bermain permainan perang menara, seru banget. Pesan saya
untuk kakak-kakak agent of peace, tetap semangat menebarkan cinta dan damai”
terang salah satu siswa SMK Cordova saat dimintai menulis blangko kesan-kesan.
Pusat Studi Peace
Promotion berharap semakin banyak anak-anak dan remaja yang mempelajari nilai
dasar perdamaian, kelak akan tercipta generasi yang cinta damai dan dapat
meminimalisir angka kekerasan yang kian hari semakin meningkat diberbagai
wilayah. Terutama kekerasan yang dilatarbelakangi oleh sentimen ras, suku,
agama atau status sosial. Menjadi penting untuk digalakkan pendidikan
perdamaian ini, sebab Indonesia merupakan negara yang didalamnya tedapat banyak
golongan. Meski sebagian orang menyebut Indonesia adalah negara yang toleran,
tidak dapat dipungkiri, masih banyak terjadi kekerasan dan ekstrimisme
diberbagai wilayah di Indonesia.