Header Ads

Header Ads

Peace Promotion Ipmafa Ikuti Training Perdamaian KAICIID Filipina


Pusat Dialog Antar Agama dan Budaya yang tergabung dalam The International Dialogue Centre (KAICIID) berhasil meluncurkan Fellows Program di kawasan Asia Tenggara yang disebut Asia Tenggara Fellows Program. Program tersebut untuk melatih praktisi dialog antar agama dari sejumlah negara Asia Tenggara. Peserta diambil dari tujuh negara yang berbeda: India, Sri Lanka, Bangladesh, Myanmar, Indonesia, Filipina dan Pakistan. Hadir sebagai salah satu peserta, Kamilia Hamidah, MA, direktur Pusat Studi Peace Promotion dari Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) Pati.

Training kali ini secara teknis diselenggarakan oleh Mindanao Peacebuilding Institute di Filipina. Program training serupa juga akan diadakan di wilayah Afrika dan Timur Tengah. Modul pelatihan dibuat secara khusus dari KAICIID International Fellows Program yang telah berdiri sejak tahun 2014.

Training yang berlangsung selama dua minggu, peserta diberikan wawasan terkait dialog dan fasilitasi, komunikasi dan kemampuan presentasi, pemecahan masalah dan penjangkauan, peace building dan transformasi konflik, serta monitoring dan teknik evaluasi.

Dalam penyelenggaraanya, ada tiga pelatihan yang dilaksanakan selama satu tahun. Di sesi pertama ini diikuti dua puluh empat peserta yang memiliki latar belakang enam agama yang berbeda. Mereka dilatih untuk menjadi trainer dan duta perdamaian di bidang dialog dan pendidikan antar agama.
Dari pembekalan selama training, para peserta akan melaksanakan beberapa projek ke depan dalam rangka mempromosikan nilai keharmonisan sosial, dialog dan pendidikan antar agama sesuai kondisi di masyarakat dan institusi mereka.

Model pelatihan yang diberikan mendorong mereka untuk berbagi pengalaman dan wawasan tentang dialog antaragama di negara masing-masing khususnya mereka yang tinggal di negara konflik. Melalui proses itu, para peserta berbagi dan belajar dari pengalaman satu dengan lain sekaligus upaya-upaya penyelesaian konflik dan mitigasinya sesuai kondisi geografis masing-masing negara.
Peserta juga diajak melakukan kunjungan di sejumlah tempat tradisi keagamaan yang berbeda seperti kuil Davao Indian Temple, rumah ibadah umat Hindu dan Sikh, Katedral San Pedro dan Gereja Katolik. Peserta juga diberi kesempatan berinteraksi dengan aktivis perdamaian lokal di Al Qalam Institut Studi Islam dan Dialog di Ateneo University, sebuah universitas Kristen Jesuit. Pada sesi akhir dihabiskan untuk mengembangkan proyek perdamaian dengan dukungan dan umpan balik dari para ahli dari KAICIID.

Asia Tenggara Fellows Program ini terintegrasi dalam International Fellows Network, jaringan aktivis perdamaian yang dibentuk untuk memberikan training, dukungan dan jaringan bagi para praktisi dialog antar-agama di seluruh dunia. Tujuannya untuk mengadvokasi dan mempromosikan perdamaian dan pendidikan dialog antar agama di lembaga-lembaga yang melatih para pemimpin agama masa depan.