Header Ads

Header Ads

Pusat Studi Peace Promotion Diskusi Etika Sebagai Basis Peace Building

Pati, Pusat Studi Peace Promotion Ipmafa kembali menyelenggarakan diskusi ilmiah di auditorium kampus Ipmafa (4/1). Kegiatan yang banyak diikuti oleh mahasiswa dari berbagai Program Studi tersebut mengangkat tema“Etika Sebagai Basis Peace Building”Hadir sebagai narasumber, Ahmad Dimyati, M. Ag, Wakil Rektor I yang ahli dalam diskursus keilmuan Islam.
Dengan tema itu, Peace Promotion berusaha mengajak mahasiswa untuk memahami akan pentingnya etika global karena dapat mensinkronkan etika-etika yang ada dalam berbagai agama yang sejalan dan memiliki kesamaan seperti dalam isu hak asasi manusia.
Dalam kesempatan itu, Dimyati menyampaikan banyak hal terkait dengan konsep etika global dan fenomena konflik pada masyarakat. “Jika pada suatu kelompok terdapat beberapa kepentingan yang berbeda dan terjadi konflik, yang terjadi adalah adanya dominasi di salah satu pihak. Tetapi dominasi itu dapat menjadi sarana untuk mencapai konsensus. Konflik secara logika tidak menciptakan sebuah kemajuan, tetapi realitanya terkadang konflik dapat memecahkan masalah”, paparnya.
Di kesempatan yang sama, Direktur Peace Promotion, Kamilia Hamidah, MA menegaskan bahwa konflik tidak dapat digambarkan kecuali hasil dari pada konflik itu sudah muncul. Begitu pula standar perdamaian. Oleh sebab itu, upaya antisipasi menjadi langkah utama dalam menanggulangi persoalan konflik yang akan timbul.
Pusat Studi Peace Promotion yang belum lama berdiri ini memang gencar menyelenggarakan seminar, training dan riset dengan misi peace building. Maka tema-tema terkait wacana-wacana agama, sosial, peradaban, perdamaian, keberagaman budaya, intolernsi agama, konflik, radikalisme dan lain sebagainya menjadi perhatian serius. Melalui konsep peace agency, Peace Promotion berusaha mewujudkan perdamaian dengan mengambil sistem pendidikan dan upaya-upaya dalam mengatasi persoalan radikalisme agama.
“Diskusi semacam ini untuk mengajak para mahasiswa agar aktif berdialog dan diskusi tentang wacana keilmuan kontemporer. Kami harap kajian-kajian seperti ini dapat menjadi budaya di kampus Ipmafa maupun lingkungan sekitarnya”. Tutur Niam, salah satu anggota tim Peace Promotion.