Pati, Selasa (12/09/2017) Setelah mengikuti talkshow
tentang nilai-nilai perdamaian di Ma’had Institut Pesantren
Mathali’ul Falah (IPMAFA), kali ini para anggota Peace-santren Community mengadakan
sharing bersama Collin Flake. Forum sharing tersebut dihadiri beberapa anggota
selain dari Peace-Santren Community.
Sebelum sharing dimulai, setiap peserta
memperkenalkan diri satu persatu. Tak terkecuali Collin yang merupakan
Mahasiswa Weathon University jurusan Theology and Philosophy
semester 7.
Dalam forum sharing tersebut, Collin bercerita bahwa
dia tinggal di daerah yang rawan terjadi gesekan sosial yang dipengaruhi
tokoh-tokoh agama. Padahal, dalam ajaran yang dia anut, jika mengajarkan
perdamaian, maka istana Tuhan akan datang dengan sendirinya. Dari keyakinan Collin termotivasi untuk menyebarkan kedamaian.
Kamilia Hamidah, aktivis PeaceSantren menambahkan
bahwa penduduk asli Amerika merupakan orang-orang yang berkulit hitam dan
kemudian didominasi oleh para pendatang yang berkulit putih. Untuk menimalisir
terjadinya gesekan antara kedua ras tersebut, dalam deklarasi Independen Amerika
yang pertama tertulis ‘setiap orang adalah sama’.
Salah satu alasan yang membuat Collin atau Bima penasaran berkunjung ke
Peace-Santren Community adalah apa
yang membuat para anggota Peace-Santren mau bekerja di Peace-santren Community. Salah satu peserta berpendapat
melalui pelatihan perdamaian, dia lebih bisa mengontrol emosi, sehingga bisa
menimalisir konflik. Sekecil apapun konfliknya maka perlu segara di selesaikan
agar tidak menjadi besar.
Baik Collin maupun para anggota Peace-Santren
Community saling berbagi tentang cara-cara menyebarkan kedamaian, sharing
tentang kendala-kendala yang dialami selama menyebarkan kedamaian
Selama di Indonesia, Collin mengikuti training 12
nilai dasar perdamaian dan telah mengajarkan nilai-nilai tersebut di Pesantren
di Bandung. Selain itu, Collin juga mengajar bahasa inggris di Pesantren. Collin juga
sangat senang bisa berkenalan dengan para anggota Peace-Santren Community.