Di sela-sela liburan,
mahasiswa IPMAFA mengisi waktunya untuk selalu aktif di kegiatan lembaga kemahasiswaan (LK) maupun dalam event-event organisasi lainnya. Adalah Ahmad Khoirun Niam dan Muhammad Ghofur,
mahasiswa jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) ini mengikuti pelatihan lintas agama “Young
Interfaith Peacemaker National Camp”, yang diselenggarakan oleh Young Interfaith Peacemaker Community (YIPC)
di Kaliurang Yogyakarta (24-26 Juli 2016).
Dalam rangkaian
kegiatan peace-camp ini, para aktifis dan mahasiswa yang terdiri dari umur 18-30
tahun mengikuti pelatihan 12 Dasar Nilai Perdamaian dan Scriptural Reasoning (penalaran kita suci) dan
interfaith dialogue knowing Islam and Christianity (dialog antar agama) dan
beberapa kegiatan lainnya.
Kegiatan tersebut tentu membuat peserta terkesan dan mendapatkan wawasan
baru. “Acara ini menyenangkan sekali, disini saya tidak
hanya menemukan teman baru, namun kita juga diajak untuk memahami dan
menghargai perbedaan suku, status sosial dan agama, serta merayakan persamaan
yang kita miliki bersama”, terang Niam.
Dalam beberapa
sesi, para peserta diajak untuk saling mengutarakan prasangka mereka terhadap
golongan dan penganut agama lain dan kemudian diklarifikasi supaya dapat
terwujud penghargaan dan toleransi antar umat beragama serta tak ada lagi
prasangka-prasangka buruk yang dapat merenggangkan hubungan mereka.
“Dengan ikut serta dalam
acara ini kita bisa memperkaya pengetahuan dan mengembangkan pemikiran,
terutama tentang keberagaman. Apalagi di dalam acara ini kia bisa mendapatkan
kawan baru yang sama-sama mendambakan kedamaian dalam perbedaan” ungkap
Aidatulhaq, mahasiswa Universitas Jember.
Dalam sejarahnya, YIPC
didirikan berangkat dari keprihatinan dua orang mahasiswa ICRS, Andreas
Jonathan dan Ayi Yunus Rusyana yang melihat minimnya kegiatan dialog di
kalangan umat beragama. Mahasiswa sebagai agent of change sudah
semestinya mengambil langkah nyata untuk turut serta menyerukan perdamaian dan
dialog-dialog antar umat beragama sehingga terbangun generasi yang cinta damai.
Sejak berdirinya tahun 2012, saat ini sudah ada di 4 komunitas regional yang
tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Terkait dengan
acara ini, Pusat Studi Peace promotion IPMAFA juga mengkaji nilai-nilai dasar perdamaian. Bersama Peace
Generation Indonesia, pusat studi ini turut menyebarkan 12 nilai dasar
perdamaian di berbagai kalangan, baik di sekolah-sekolah maupun komunitas.
Para mahasiswa yang aktif dalam pusat studi ini
diharapkan dapat membagikan pengalamannya setelah mengikuti kegiatan interfaith tersebut dan mendorong
mahasiswa lain untuk menyebarkan nilai-nilai perdamaian dan anti kekerasan. Sebab angka
kekerasan diberbagai wilayah kian hari semakin meningkat dan tidak sedikit menelan
korban jiwa.
Dengan menanamkan
nilai-nilai perdamaian, diharapkan dapat menurunkan angka kekerasan supaya
kelak para penerus bangsa ini menjadi pemimpin bangsa yang mengantarkan
Indonesia maju dalam segala bidang.